Sebelum masuk ketopik utama, kita akan membahas apa itu Ping An Insurance Group
Ping An Insurance Group (Hanzi: 中国平安; Pinyin: Zhōngguó Píng Ān) adalah sebuah perusahaan asal Republik Rakyat Tiongkok yang bergerak di sektor finansial. Industri yang menjadi fokus utama Ping An Insurance Group adalah industri asuransi. -sumber:wikipedia



Mengenal Asuransi Ping An dan Kehebatan Kecerdasan Buatan

Ping An Insurance (Group) Co. merupakan perusahaan asuransi terbesar di China.

Ping An merupakan salah satu perusahaan asuransi yang menggunakan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Ping An 'Good Doctor', portal kesehatan miliknya memiliki pengguna aktif 30 juta per bulan. Ping An Healthcare and Technology, aplikasi seluler untuk pemesanan berobat ke rumah sakit digunakan oleh 800 juta pelanggan di 70% kota di China.

Ping An Insurance juga dikenal sebagai salah satu pelopor penerapan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) dalam industri asuransi. Ping An sudah mengembangkan AI untuk influenza, diabetes hingga penyakit lainnya. Ping An juga memiliki sistem IT facial recognition technology sampai voiceprint recognition technology.

Peter Ma merupakan Chairman/CEO/Founder dari Ping An Insurance Group. Ping An ini juga telah mengembangkan sistem AI yang dapat memprediksi kemungkinan seorang pasien menderita penyakit kronis tertentu bahkan sebelum gejala fisik muncul atau mengidentifikasi penyakit menular dengan akurasi tinggi.

Bahkan, prediksinya dilakukan dalam lima menit. Serta efisien, dan lebih akurat. Setelah itu, bisa meminta teknologi AI menindaklanjutinya dengan pasien.

Di luar asuransi, Ping An memiliki beberapa layanan yang terdiri atas
1. Ping An Good Doctor (healthtech)
Ping An Good Doctor yang melantai di pasar saham Hong Kong Mei lalu, menyediakan platform perawatan kesehatan daring, memungkinkan pengguna berkonsultasi dengan dokter atau membuat janji di rumah sakit melalui ponsel pintar atau smartphone.

bisnis ini belum menguntungkan, tetapi berkembang pesat dengan pertumbuhan pendapatan 79 persen dan jumlah pengguna terdaftar mencapai 260 juta.

2. Lufax (fintech)
Layanan pinjam-meminjam Ping An ini jadi salah satu bisnis menjanjikan. Pengguna terdaftar meningkat 19 persen menjadi 40,35 juta pada 2018.

Layanan tersebut membantu individu mengelola aset dan meminjamkan uang secara daring atau online. Berdasarkan laporan Nikkei Asian Review, layanan finansial itu bernilai US$39,4 miliar.

3. OneConnect dan Ping An Health Connect (cloud)
Layanan cloud bernilai US$7,5 miliar tersebut sudah digunakan oleh sekitar 3.200 lembaga keuangan per Maret 2019, menurut Nikkei Asian Review.

Sementara, Ping An Health Connect menawarkan layanan cloud untuk praktik perawatan kesehatan yang bernilai US$8,8 miliar.

4. Autohome (e-commerce mobil)
Unit teknologi yang diperdagangkan di bursa New York ini mengoperasikan platform daring untuk menjual mobil.

Perusahaan asuransi asal China, Ping An Insurance memberi saran kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk atasi defisit.

Perusahaan asuransi China Sempat beri saran atasi defisit BPJS Kesehatan

Saran tersebut disampaikan Ping An saat kunjungan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan ke China beberapa waktu lalu.

"Pihak Ping An menyampaikan beberapa saran yang bisa dilakukan oleh BPJS untuk mengatasi defisitnya yang diperkirakan mencapai Rp 28,4 triliun," ujar Luhut dalam siaran pers, Minggu (25/8).

Perusahaan asuransi berbasis daring ini menggunakan teknologi kecerdasan buatan. Hal itu diakui telah sukses membantu efisiensi bisnis perusahaan tersebut.

Perusahaan publik tersebut memelopori penggunaan sistem manajemen kesehatan berbasis teknologi di 282 kota di China. Layanan itu dinilai telah dimanfaatkan lebih dari 403 juta orang.

Luhut menyarankan agar pihak Ping An bertemu langsung dengan BPJS Kesehatan. Pertemuan untuk membicarakan langkah yang bisa diterapkan memperkecil defisit BPJS Kesehatan.

Ia berharap Ping An dapat berbagi pengalaman mengelola asuransi kesehatan bagi peserta yang jumlahnya lebih banyak dari peserta BPJS. Asal tahu saja saat ini jumlah peserta BPJS Kesehatan sekitar 222 juta.

Luhut menegaskan yang terjadi saat ini masih pembicaraan berupa saran. Bila tertarik untuk membuat kerja sama maka akan diputuskan oleh BPJS Kesehatan dengan laporan ke Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).

1 Komentar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama